Rabu, 27 November 2013

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOSTRUKSI BATU DAN BETON


A.   Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan 
     tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Tanjungpinang

     Visi SMK Negeri 3 Tanjungpinang :
     "Terciptanya teknisi menengah berstandar nasional sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) yang terlatih dan berkhlak mulia"

Misi SMK Negeri 3 Tanjungpinang :
" Menciptakan Teknisi Menengah Profesional" dengan  langkah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan guru dan tenaga Kependidikan dalam program diklat di SMK
2. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan DU/DI.
3. Meningkatkan manajemen penyelenggarakan diklat dengan sistem manajemen mutu.
4. melaksanakan diklat dengan berbasis kompetensi dan berstandar Nasipnal.
5. Meningkatkan etos kerja seluruh penyelenggara Diklat.
6. Mengoptimalkan dukungan Pemerintah Pusat, Pemberintah Daerah, Orang tua dan Pengusaha dalam penyelenggaraan pendidikan.

C. Tujuan SMK umum
   1. MEnyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, m  engisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi pada program keahlianyang dipilihnya
      2. Menyiapkan peseta didik agar mampu memilh karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi.
      3. Menyiapkan peseta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik seara mandiri mampi melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
      4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih

D. Tujuan PRogram Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton 
     Tujuan Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:    1. bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di Dunia usaha dan Dunia Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah profesional dalam Teknik konstruksi Batu dan Beton.    2. Memilih karier, bekompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang Teknik Konstuksi Batu dan Beton
- Keadaan guru   

- Keadaan Siswa Konstruksi Batu dan Beton
-Mata Pelajaran Konstruksi Batu dan Beton XII

Senin : FISIKA,PKN,MTK
Selasa : IPA,KIMIA,WIRAUSAHA,AGAMA
Rabu : Beton Pracetak,Melaksanakan pekerjaan jalan raya,Menghitung konstruksi Sederhana
Khamis : Bahasa Indonesia,Pekerjaan Tangan,AutoCad,Dan Gambar

Jumat : Skafolding,Peranca
 Sabtu : Bahasa Inggris,Kkpi,Penjas
-Gambar Kegiatan










-Perancang Kelompok :
Kelompok lv
-niko kurniadi
-raka lerian
-puja astuti
-wahyuni
 Photo Kelompok:






-Photo Guru KKPI
SAID HAIKAL


SEBAGAI KELOMPOK I KAMI UCAPKAN TERIMAKASIH

Jumat, 18 Oktober 2013

SAMPAH

sampah merupakan sesuatu yang telah di buang dan mungkin sudah tidak bisa lagi untuk dimanfaatkan kembali. Sampah terbagi atas dua yaitu :

Sampah organik
A. Pengertian sampah organik
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.
B. Jenis-jenis sampah organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.[6]
Sampah organik sendiri dibagi menjadi : 
• Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
• Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
C. Dampak sampah organic 
a. Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan  pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
 
SAMPAH ORGANIK

<SAMPAH ANORGANIK